Senin, 07 Desember 2015

TULISAN_3SS_PENGANTARBISNIS

Cara Sederhana Memotivasi Diri Sendiri


A.   Pengertian motivasi

Motif adalah daya penggerak di dalam diri orang untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu. Motif ini merupakan suatu kondisi internal atau disposisi internal (kesiap-siagaan). Motivasi adalah motif yang sudah menjadi aktif di saat-saat tertentu.

Sementara itu Sardiman di dalam buknya yang berjudul “interaksi dan motivasi belajar mengajar” mengemukakan bahwa motif dapat di katakana sebagai daya penggerak dari dalam dan di dalam subjek untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan. Bahkan motif dapat diartikan sebagai suatu kondisi intern (kesiap siagaan).

Menurut Mc. Donald, motivasi adalah perubahan energy dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya feeling dan didahukui dengan tanggapan terhadap adanya tujuan.

Motif dan motivasi berkaitan erat dengan penghayatan suatu kebutuhan, dorongan untuk memenuhi kebutuhan, bertingkah laku tertentu untuk memenuhi kebutuhan dan pencapaian tujuan yang memenuhi kebutuhan itu. Kaitan itu tertampung dalam istilah” lingkaran motivasi” yang memiliki tiga rantai dasar, yaitu:
·        Timbulnya suatu kebutuhan yang dihayati dan dorongan untuk memenuhi kebutuhan itu
·        Bertingkah laku tertentu sebagai usaha untuk mencapai tujuan, yaitu terpenuhinya kebutuhan yang dihayati. Tujuan itu dapat belajar dinilai sebagai sesuatu yang positif.
·        Tujuan tercapai, sehingga orang merasa puas dan lega, karena kebutuhan terpenuhi.

Memotivasi diri sendiri adalah cara terbaik untuk menghadapi hambatan dalam hidup. Sebab, akan ada fase dalam kehidupan Anda di mana Anda akan menemukan diri Anda terjebak dan tidak bisa menghindari situasi yang tidak mengenakkan.

B.    Fungsi motivasi

Hasil kerja baru akan menjadi optimal, kalau ada motivasi, makin tepat motivasi yang diberikan akan makin berhasil pula pekerjaan itu. Ada tiga fungsi motivasi :
· Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau motor yang melepaskan energy.
· Menentukan arah perbuatan, yakni kearah tujuan yang hendak di capai.
·  Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa yang harus di kerjakan yang serasi guna mencapai tujuan.



C.   Cara Memotivasi

1.     Menemukan Tujuan Yang Memberdayakan

Cara pertama dan terpenting adalah mengeset tujuan yang jelas dan memberdayakan. Kita harus membuat sebuah tujuan terukur dan kita benar-benar menginginkannya. Kita harus membuat tujuan yang akan membangkitkan motivasi kita.
Tujuan adalah motivasi, memiliki tujuan akan memiliki motivasi. Jika ada tujuan yang belum memotivasi, ada yang salah dengan tujuan tersebut. Anda harus benar-benar membuat inspiring goal, tujuan yang benar-benar tajam, menggairahkan, dan menggerakan Anda untuk mencapai.
Pertama temukan apa yang paling Anda inginkan dalam hidup. Bener-bener Anda inginkan, benar-benar anda impikan. Tujuan, yang benar-benar akan membuat Anda bahagia, bahkan saat Anda hanya membayangkannya saja.
Kedua buat tujuan yang melampaui kemampuan Anda. Jika tujuan Anda biasa-biasa saja, maka motivasi yang muncul pun akan biasa-biasa saja. Tujuan yang melampaui tujuan Anda akan membuat Anda lebih semangat, lebih giat dalam meraihnya.

2.     Menyadari Kekuatan Diri

Salah satu penghambat, mengapa banyak orang yang motivasinya lemah karena menganggap diri tidak mampu. Jika orang sudah mengatakan “tidak bisa”, maka dia akan kehilangan motivasi, sudah tidak mau lagi mencoba. Motivasi akan tumbuh, jika dia sudah memiliki keyakinan bahwa dia mampu. Dia yakin bahwa Allah sudah memberikan potensi yang luar biasa. Potensi yang mencukupi untuk meraih apa yang dia inginkan, potensi yang cukup untuk menanggung beban yang ada.

3.     Yakini Selalu Ada Jalan

Tujuan sebagai energi pendorong sudah ada. Keyakinan akan potensi diri sudah ada, maka selanjutnya yakini bahwa Anda bisa melakukan apa yang harus dilakukan untuk meraih tujuan Anda dan dengan memanfaatkan potensi diri Anda. Bisa jadi, Anda saat ini belum mengetahui apa yang harus dilakukan. Tapi bukan berarti tidak ada caranya. Bukan berarti tidak ada jalan. Anda hanya perlu berusaha untuk mengetahuinya.
4.     Tetap fokus.

Kita harus tetap fokus pada apa yang kita inginkan. Jangan tergoda pada sesuatu hal yang baru bagaimanapun menariknya. Cara agar kita tetap fokus, menurut Carter, adalah dengan selalu memelihara kualitas dan mengevaluasi fokus kita. Jangan biarkan ketidakyakinan muncul kemudian. Kita mungkin kerap mengingat kegagalan-kegagalan di masa lalu namun jangan sampai hal itu menambah kekhawatiran kita. Ambil saja bahan pelajaran dari kegagalan itu dan tetap fokus pada langkah kita berikutnya. Maka, kekhawatiran itu akan hilang dengan sendirinya.

5.     Bacalah success stories.

Kisah-kisah sukses bisa memberikan dorongan besar pada kita untuk melangkah maju. Kisah-kisah sukses yang heroik mengisahkan tokoh-tokoh yang membalikkan ketidakmungkinan menjadi kenyataan memiliki daya inspirasi yang kuat. Apalagi jika latar belakang si tokoh hampir mirip dengan keadaan kita saat ini. Selain membaca kisah-kisah sukses, jangan lupakan juga untuk membaca buku-buku motivasi, pengembangan diri sebanyak yang kita mampu. Buku-buku ini tak hanya akan memberikan inspirasi tetapi juga akan memberikan tambahan skill kita untuk melangkah mencapai sukses.

6.     Cari dukungan. 

Jika kita memiliki mentor atau setidak-tidaknya teman baik yang bisa diajak diskusi, jangan lewatkan untuk urun-rembuk dengan mereka. Diskusikan keinginan kita atau cita-cita kita dan jangan lupa minta masukan mereka. Umumnya mereka bisa memberikan dorongan yang akan mempertebal kepercayaan diri kita. 

7.     Catat perkembangannya.

Mencatat perkembangan dari apa yang kita kerjakan bukan hal yang sepele. Catatan perkembangan ini bisa menjadi dorongan atau motivasi tersendiri. Karena itu penting untuk mencatat tahapan-tahapan yang kita tempuh, baik sukses atau gagal, untuk bahan evaluasi. Jangan lupakan juga untuk menentukan target-target sementara dari satu rangkaian besar yang sedang kita tempuh karena itu akan mempermudah menilai perkembangan yang sudah dicapai.

8.     Rayakan pencapaiannya. 

Meskipun merupakan pencapaian sementara, pencapaian target dalam setiap tahapan perlu juga diapresiasi. Bentuk apresiasi tak perlu mahal, yang penting ada semacam pengungkapkan rasa syukur bahwa upaya kita membuahkan hasil. Jadi ada hentakan kecil yang membanggakan. Misalnya, nonton film di bioskop (jika kita jarang menonton bioskop karena kesibukan kita) atau makan siang/malam di suatu tempat yang sebelumnya jarang kita lakukan. Bentuk apresiasi seperti ini akan menguatkan keyakinan kita dan akan membentuk kebiasaan sukses. Harus diingat bahwa apapun yang kita apresiasi akan mendapat pengulangannya sehingga ini akan memancing pencapaian-pencapaian pada tahapan-tahapan berikutnya.

9.     Belajar dari kegagalan. 

Di masa lalu kita mungkin mendapat kegagalan yang terus menghantui kita. Jangan biarkan diri kita terfokus pada kegagalan-kegagalan itu sehingga kita merasa tak berdaya. Namun sebaliknya, jadikan hal itu sebagai bahan pelajaran. Evaluasi kenapa kita bisa gagal. Atur kembali cara kita menempuh langkah itu agar tak gagal lagi. Cara ini bisa dilakukan dengan belajar lebih banyak, menambah keterampilan, atau menambah wawasan sehingga kita bisa makin percaya diri.

10. Nikmati perjalanannya.

Mungkin kita tidak mendapatkan apa yang kita rancang kendatipun kita sudah melakukannya dengan baik. Tak perlu putus asa, selama kita melakukan sesuatunya dengan baik dan hati-hati hasil lebih besar bisa kita dapat kemudian kendatipun pada tahapan saat ini kita gagal. Yang penting kita sudah mendapatan perkembangannya, tidak jalan di tempat. Nikmati saja perjalanannya karena ini merupakan suatu proses. Jika kita menikmati perjalanannya kita akan senang melakukannya dan itu akan menambah gairah dan kepercayaan diri kita.



Dengan cara tersebut secara otomatis kita akan termotivasi untuk melakukan pekerjaan tersebut. Apalagi jika semua cara telah kita lakukan maka kita akan selalu termotivasi dalam segala hal. Dan kita telah menemukan motivator seperti seseorang yang special, dan seseorang yang menyemangati hidup kita. Contohnya keluarga, pacar, suami/istri, teman, sahabat, dll. Itu akan lebih memotivasi kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar