Cara Sederhana Memotivasi
Diri Sendiri
A. Pengertian motivasi
Motif adalah daya
penggerak di dalam diri orang untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu.
Motif ini merupakan suatu kondisi internal atau disposisi internal
(kesiap-siagaan). Motivasi adalah motif yang sudah menjadi aktif di saat-saat
tertentu.
Sementara itu Sardiman
di dalam buknya yang berjudul “interaksi dan motivasi belajar mengajar”
mengemukakan bahwa motif dapat di katakana sebagai daya penggerak dari dalam
dan di dalam subjek untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi mencapai
suatu tujuan. Bahkan motif dapat diartikan sebagai suatu kondisi intern (kesiap
siagaan).
Menurut Mc. Donald,
motivasi adalah perubahan energy dalam diri seseorang yang ditandai dengan
munculnya feeling dan didahukui dengan tanggapan terhadap adanya tujuan.
Motif dan motivasi
berkaitan erat dengan penghayatan suatu kebutuhan, dorongan untuk memenuhi
kebutuhan, bertingkah laku tertentu untuk memenuhi kebutuhan dan pencapaian
tujuan yang memenuhi kebutuhan itu. Kaitan itu tertampung dalam istilah”
lingkaran motivasi” yang memiliki tiga rantai dasar, yaitu:
·
Timbulnya suatu
kebutuhan yang dihayati dan dorongan untuk memenuhi kebutuhan itu
·
Bertingkah laku tertentu
sebagai usaha untuk mencapai tujuan, yaitu terpenuhinya kebutuhan yang
dihayati. Tujuan itu dapat belajar dinilai sebagai sesuatu yang positif.
·
Tujuan tercapai,
sehingga orang merasa puas dan lega, karena kebutuhan terpenuhi.
Memotivasi diri sendiri adalah cara terbaik untuk menghadapi
hambatan dalam hidup. Sebab, akan ada fase dalam kehidupan Anda di mana Anda
akan menemukan diri Anda terjebak dan tidak bisa menghindari situasi yang tidak
mengenakkan.
B. Fungsi motivasi
Hasil kerja baru akan menjadi optimal, kalau ada motivasi, makin
tepat motivasi yang diberikan akan makin berhasil pula pekerjaan itu. Ada tiga fungsi motivasi :
· Mendorong manusia untuk
berbuat, jadi sebagai penggerak atau motor yang melepaskan energy.
· Menentukan arah
perbuatan, yakni kearah tujuan yang hendak di capai.
· Menyeleksi perbuatan,
yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa yang harus di kerjakan yang serasi
guna mencapai tujuan.
C. Cara Memotivasi
1. Menemukan Tujuan Yang Memberdayakan
Cara pertama dan terpenting adalah
mengeset tujuan yang jelas dan memberdayakan. Kita harus membuat sebuah tujuan
terukur dan kita benar-benar menginginkannya. Kita harus membuat tujuan yang
akan membangkitkan motivasi kita.
Tujuan adalah motivasi, memiliki
tujuan akan memiliki motivasi. Jika ada tujuan yang belum memotivasi, ada yang
salah dengan tujuan tersebut. Anda harus benar-benar membuat inspiring goal,
tujuan yang benar-benar tajam, menggairahkan, dan menggerakan Anda untuk
mencapai.
Pertama temukan apa yang paling Anda
inginkan dalam hidup. Bener-bener Anda inginkan, benar-benar anda impikan.
Tujuan, yang benar-benar akan membuat Anda bahagia, bahkan saat Anda hanya
membayangkannya saja.
Kedua buat tujuan yang melampaui kemampuan Anda. Jika tujuan
Anda biasa-biasa saja, maka motivasi yang muncul pun akan biasa-biasa saja.
Tujuan yang melampaui tujuan Anda akan membuat Anda lebih semangat, lebih giat
dalam meraihnya.
2.
Menyadari Kekuatan Diri
Salah satu penghambat, mengapa banyak orang yang
motivasinya lemah karena menganggap diri tidak mampu. Jika orang sudah
mengatakan “tidak bisa”, maka dia akan kehilangan motivasi, sudah tidak mau
lagi mencoba. Motivasi akan tumbuh, jika dia sudah memiliki keyakinan
bahwa dia mampu. Dia yakin bahwa Allah sudah memberikan potensi yang luar biasa.
Potensi yang mencukupi untuk meraih apa yang dia inginkan, potensi yang cukup
untuk menanggung beban yang ada.
3.
Yakini Selalu Ada Jalan
Tujuan
sebagai energi pendorong sudah ada. Keyakinan akan potensi diri sudah ada, maka
selanjutnya yakini bahwa Anda bisa melakukan apa yang harus dilakukan untuk
meraih tujuan Anda dan dengan memanfaatkan potensi diri Anda. Bisa jadi, Anda saat ini belum
mengetahui apa yang harus dilakukan. Tapi bukan berarti tidak ada caranya.
Bukan berarti tidak ada jalan. Anda hanya perlu berusaha untuk mengetahuinya.
4.
Tetap fokus.
Kita harus tetap fokus pada apa yang kita inginkan.
Jangan tergoda pada sesuatu hal yang baru bagaimanapun menariknya. Cara agar
kita tetap fokus, menurut Carter, adalah dengan selalu memelihara kualitas dan
mengevaluasi fokus kita. Jangan biarkan ketidakyakinan muncul kemudian. Kita
mungkin kerap mengingat kegagalan-kegagalan di masa lalu namun jangan sampai
hal itu menambah kekhawatiran kita. Ambil saja bahan pelajaran dari kegagalan
itu dan tetap fokus pada langkah kita berikutnya. Maka, kekhawatiran itu akan
hilang dengan sendirinya.
5.
Bacalah success stories.
Kisah-kisah sukses bisa memberikan dorongan besar pada
kita untuk melangkah maju. Kisah-kisah sukses yang heroik mengisahkan
tokoh-tokoh yang membalikkan ketidakmungkinan menjadi kenyataan memiliki daya
inspirasi yang kuat. Apalagi jika latar belakang si tokoh hampir mirip dengan
keadaan kita saat ini. Selain membaca kisah-kisah sukses, jangan lupakan juga
untuk membaca buku-buku motivasi, pengembangan diri sebanyak yang kita mampu.
Buku-buku ini tak hanya akan memberikan inspirasi tetapi juga akan memberikan
tambahan skill kita untuk melangkah mencapai sukses.
6.
Cari dukungan.
Jika kita memiliki mentor atau setidak-tidaknya teman
baik yang bisa diajak diskusi, jangan lewatkan untuk urun-rembuk dengan mereka.
Diskusikan keinginan kita atau cita-cita kita dan jangan lupa minta masukan
mereka. Umumnya mereka bisa memberikan dorongan yang akan mempertebal
kepercayaan diri kita.
7.
Catat perkembangannya.
Mencatat perkembangan dari apa yang kita kerjakan
bukan hal yang sepele. Catatan perkembangan ini bisa menjadi dorongan atau
motivasi tersendiri. Karena itu penting untuk mencatat tahapan-tahapan yang
kita tempuh, baik sukses atau gagal, untuk bahan evaluasi. Jangan lupakan juga
untuk menentukan target-target sementara dari satu rangkaian besar yang sedang
kita tempuh karena itu akan mempermudah menilai perkembangan yang sudah
dicapai.
8.
Rayakan pencapaiannya.
Meskipun merupakan pencapaian sementara, pencapaian
target dalam setiap tahapan perlu juga diapresiasi. Bentuk apresiasi tak perlu
mahal, yang penting ada semacam pengungkapkan rasa syukur bahwa upaya kita
membuahkan hasil. Jadi ada hentakan kecil yang membanggakan. Misalnya, nonton
film di bioskop (jika kita jarang menonton bioskop karena kesibukan kita) atau
makan siang/malam di suatu tempat yang sebelumnya jarang kita lakukan. Bentuk
apresiasi seperti ini akan menguatkan keyakinan kita dan akan membentuk
kebiasaan sukses. Harus diingat bahwa apapun yang kita apresiasi akan mendapat
pengulangannya sehingga ini akan memancing pencapaian-pencapaian pada
tahapan-tahapan berikutnya.
9.
Belajar dari kegagalan.
Di masa lalu kita mungkin mendapat kegagalan yang
terus menghantui kita. Jangan biarkan diri kita terfokus pada
kegagalan-kegagalan itu sehingga kita merasa tak berdaya. Namun sebaliknya,
jadikan hal itu sebagai bahan pelajaran. Evaluasi kenapa kita bisa gagal. Atur
kembali cara kita menempuh langkah itu agar tak gagal lagi. Cara ini bisa
dilakukan dengan belajar lebih banyak, menambah keterampilan, atau menambah
wawasan sehingga kita bisa makin percaya diri.
10. Nikmati perjalanannya.
Mungkin kita tidak mendapatkan apa yang
kita rancang kendatipun kita sudah melakukannya dengan baik. Tak perlu putus
asa, selama kita melakukan sesuatunya dengan baik dan hati-hati hasil lebih
besar bisa kita dapat kemudian kendatipun pada tahapan saat ini kita gagal.
Yang penting kita sudah mendapatan perkembangannya, tidak jalan di tempat.
Nikmati saja perjalanannya karena ini merupakan suatu proses. Jika kita
menikmati perjalanannya kita akan senang melakukannya dan itu akan menambah
gairah dan kepercayaan diri kita.
Dengan cara tersebut secara otomatis kita akan
termotivasi untuk melakukan pekerjaan tersebut. Apalagi jika semua cara telah
kita lakukan maka kita akan selalu termotivasi dalam segala hal. Dan kita telah
menemukan motivator seperti seseorang yang special, dan seseorang yang
menyemangati hidup kita. Contohnya keluarga, pacar, suami/istri, teman,
sahabat, dll. Itu akan lebih memotivasi kita.