Jumat, 15 Januari 2016

TULISAN_4SS_PENGANTARBISNIS

Attitude

Pengertian Attitude secara umum :
Attitude berasal dari istilah bahasa Inggris yang berarti etika. Etika juga bisa berarti sikap dalam bahasa Indonesia. Sikap adalah pernyataan evaluatif terhadap objek, orang atau peristiwa. Hal ini mencerminkan perasaan seseorang terhadap sesuatu. Hal yang biasa disebut oleh bahasa kerennya ini attitude adalah suatu komponen dalam diri manusia yang harus di jaga, karena dapat menyebabkan suatu perpecahan / konflik apabila kita tidak dapat menjaganya.

Pengertian Attitude menurut para ahli :
1. Stephen & Timothy (2008:92) mendefinisikan Sikap (attitude) adalah pernyataan evaluatif, baik yang menyenangkan maupun tidak menyenangkan terhadap objek, individu, atau peristiwa.

2.   Ramdhani (2008) sikap adalah cara menempatkan atau membawa diri, atau cara merasakan, jalan pikiran, dan perilaku.

3.  Kotler & Armstrong (1997, p.157),  sikap adalah “ Evaluasi, perasaan, dan kecenderungan dari individu terhadap suatu obyek yang relatif konsisten ”. Sikap menempatkan orang dalam kerangka pemikiran mengenai menyukai atau tidak menyukai sesuatu, mengenai mendekati atau menjauhinya.

4.      Muchlas (2005:151) sikap (attitudes) ialah sesuatu yang kompleks,  yang dapat didefinisikan sebagai pernyatan-pernyataan evaluatif, baik yang menyenangkan maupun yang tidak menyenangkan, atau penilaian mengenaiobjek, manusia, atau peristiwa-peristiwa. Sebagian sikap terbentuk melalui proses belajar sosial yang diperoleh dari orang lain.

5.    Azwar (1995) sikap dapat dikategorikan ke dalam tiga orientasi pemikiran, yaitu: sikap yang berorientasi pada respon, sikap yang berorientasi pada kesiapan respon, dan sikap yang berorientasi pada skema triadic.

6.      Kimmball Young (1945) Sikap adalah predisposisi mental untuk melakukan suatu tindakan.

7. Sherif (1956) Sikap adalah keajegan dan kekhasan perilaku seseorang dalam hubungan dengan stimulus manusia atau kejadian-kejadian tertentu.

8. Fishbein & Ajzen (1975) Sikap adalah predidposisi yang dipelajari untuk merespon secara konsisten dalam tatacara tertentu dan berkenaan dengan objek tertentu.

Proses pembentukan sikap berlangsung secara bertahap, dimulai dari proses belajar. Proses belajar ini dapat terjadi karena pengalaman-pengalaman pribadi seseorang dengan objek tertentu, seperti orang, benda atau peristiwa,dengan cara menghubungkan objek tersebut dengan pengalaman-pengalaman lain dimana seseorang telah memiliki sikap tertentu terhadap pengalaman itu atau melalui proses belajar sosial dengan orang lain. 
Faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan sikap adalah ( Azwar: 1995, 30 ) :
1.       Pengalaman Pribadi Apa yang telah dan sedang kita alami.
2.      Pengaruh Orang Lain Yang Dianggap Penting.
3.      Pengaruh Kebudayaan.
4.      Media Massa.
5.      Lembaga Pendidikan Dan Lembaga Agama.
6.      Pengaruh Faktor Emosional.

Ciri-ciri  Attitude ( sikap ) :
1.       Sikap tidak dibawa sejak lahir
2.      Sikap selalu berhubungan dengan objek
3.      Sikap dapat tertuju pada satu objek dan sekumpulan objek
4.      Sikap itu dapat berlangsung lama atau sebentar
5.      Sikap mengandung perasaan atau motivasi

3 (tiga) komponen utama dari Atititude ( sikap ), antara lain :
1.       Kognitif atau evaluasi Kognitif atau evaluasi
Adalah segmen opini atau keyakinan dari sikap, yang menentukan tingkatan untuk bagian yang lebih penting dari sebuah sikap.

2.      Afektif atau perasaan
Adalah segmen emosional atau perasaaan dari sebuah sikap, yang menimbukan hasil akhir perilaku.

3.      Perilaku atau tindakan Perilaku atau tindakan
Adalah sikap merujuk pada suatu maksud untuk berperilaku dalam cara tertentu terhadap sesuatu atau seseorang.


Nah itu dia penjelasan mengenai Attitude, walaupun gak lengkap, tapi itu sudah mencakup semuanya kokk.. sekarang kita mulai bahas attitude seorang karyawan yang baik.
Mengapa attitude sangat perlu untuk kita perhatikan?
karena attitude menyangkut bagaimana penilaian orang lain terhadap diri kita.
Oleh karena itu, kita dianjurkan untuk mampu untuk beradaptasi dengan lingkungan kita. Dengan attitude yang baik tentunya. Selain itu attitude yang baik juga mempengaruhi kesuksesan seseorang. Justru attitude lah penyumbang point terbesar.
Seseorang yang ber attitude baik akan selalu memaksimalkan kesempatan yang ia dapat untuk menunjukkan bakat yang ia miliki. Dengan kesungguhan itu, maka tentu saja juri akan tertarik dengan dirinya, walaupun dengan bakat yang pas-pasan , namun itu akan tertutupi dengan attitude nya yang baik. Meskipun tidak selama nya demikian, dan cenderung membutuhkan waktu, namun dengan attitude yang baik tentu orang akan senang bekerja sama dengannya.
Berbeda jika hanya menggunakan skill saja. Walaupun skill yang dimiliki bagus, namun dengan attitude yang buruk, skill itu nyaris tidak ada guna nya. Setiap kesempatan yang diberikan akan menjadi sia-sia dan orang-orang akan merasa malas bekerja sama dengannya.
Saat ini seorang karyawan lebih dituntut untuk dapat berperan aktif agar dapat mencapai jabatan atau posisi idaman di kantor. Di samping harus mempunyai talenta, kemampuan, dan kreativitas, perilaku diri yang terpuji dan tanpa cela juga sangatlah diperlukan dalam mencapai karir yang cemerlang di kantor.
Sebab, di tengah persaingan dunia kerja yang semakin ketat sekarang ini, setiap perusahaan juga pastinya ingin tetap mempertahankan para karyawannya yang memiliki reputasi bagus, baik ketika bekerja di kantor maupun saat di luar kantor atau lingkungan masyarakat.
Beberapa tips sederhana dalam menjaga attitude atau perilaku yang baik ketika Anda terjun ke dunia kerja :
1.       Kejujuran

Menanamkan kejujuran dalam setiap berucap dan bertindak merupakan hal yang penting untuk ditanamkan dalam diri Anda di dunia kerja. Sebab, kebohongan hanya akan menunjukkan bahwa Anda sebenarnya lemah dan minim kemampuan dalam bekerja.

2.      Menjaga Semangat Kerja Agar Tetap Konsisten

Tidak sedikit karyawan yang kinerjanya mengalami penurunan dikarenakan beban dan tuntutan dalam pekerjaan. Oleh sebab itu, Anda harus punya batasan antara kehidupan pribadi dengan kehidupan kerja. Bersenang-senang boleh saja, tapi lakukan di luar waktu kerja.

3.      Berpikir Lebih Terbuka

Dalam bekerja kita jangan hanya mengharapkan pujian saja, namun Anda juga harus terbuka pada kritik dan saran dari lingkungan kerja. Sebagai manusia dewasa, tentunya Anda juga harus dapat memfilter mana kritikan yang membangun dan mana kritikan yang hanya ingin menjatuhkan Anda. Jadikan kritik yang positif sebagai acuan Anda untuk meluncur pada posisi dan jabatan yang lebih tinggi di masa yang akan datang.

4.      Saling Respek dan Menghormati Satu Sama Lain

Menghargai perbedaan kemampuan, talenta, dan hasil karya orang lain adalah salah satu upaya dalam membangun kerukunan serta keserasian sosial antar sesama rekan kerja. Hormatilah orang lain sebagaimana Anda ingin dihormati juga oleh orang lain. Maka perlu Anda ingat bahwa sikap menghargai karya orang lain dan saling menghormati haruslah ditanamkan dan ditumbuhkan dalam diri karena dengan begitu Anda juga telah menghargai serta menghormati diri Anda sendiri.

Keuntungan dari attitude yang positif, diantaranya adalah :
1.       Menghasilkan kepribadian yang menyenangkan.
2.      Meningkatkan kenikmatan hidup.
3.      Menginspirasi orang di sekitar kita.
4.      Meningkatkan produktivitas.
5.      Memelihara team work.
6.      Menghasilkan loyalitas.
7. Memelihara hubungan yang lebih baik dengan atasan, sesama karyawan dan paracustomer.
8.     Mengurangi stress.

Apakah bisa merubah attitude yang negatif menjadi positif? Jawabannya adalah YA, BISA!!!. Menurut Shiv Khera, setidaknya ada 8 langkah yang harus dilakukan untuk merubahattitude, agar menjadi lebih positif, yaitu :
1.       Ganti fokus, lihat yang positif (Jadilah orang yang optimis).
2.      Buat kebiasaan untuk melakukan sesuatu sekarang.
3.      Kembangkan attitude yang bersyukur/berterimakasih.
4.      Dapatkan pengetahuan terus menerus.
5.      Bangun Self-Esteem (=bagaimana kita menilai diri sendiri) yang positif.
6.      Jauhi pengaruh negatif.
7.      Belajar menyukai hal-hal yang harus dilakukan.
8.     Mulai hari dengan sesuatu yang positif.


Nah gimana penjelasannya, sudah jelas dan lengkap bukan?? Semoga penjelasan yang diuraikan diatas dapat membantu anda untuk memahami dan membangun attitude yang baik dan benar…

TUGAS_4SS_PENGANTARBISNIS

Bagaimana Anda sebagai Individu mempersiapkan diri menghadapi MEA ?

Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) / AEC (Asean Economic Community) 2015 adalah proyek yang telah lama disiapkan seluruh anggota ASEAN yang bertujuan untuk meningkatkan stabilitas perekonomian di kawasan ASEAN dan membentuk kawasan ekonomi antar negara ASEAN yang kuat. Dengan diberlakukannya MEA pada akhir 2015, negara anggota ASEAN akan mengalami aliran bebas barang, jasa, investasi, dan tenaga kerja terdidik dari dan ke masing-masing negara.
Pemerintah telah menerbitkan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 11 Tahun 2011 tentang Pelaksanaan Komitmen Cetak Biru MEA dalam upaya persiapan menghadapi pasar bebas ASEAN. Dalam cetak biru MEA, terdapat 12 sektor prioritas yang akan diintegrasikan oleh pemerintah. Sektor tersebut terdiri dari tujuh sektor barang yaitu industri agro, otomotif, elektronik, perikanan, industri berbasis karet, industri berbasis kayu, dan tekstil. Kemudian sisanya berasal dari lima sektor jasa yaitu transportasi udara, kesehatan, pariwisata, logistik, dan teknologi informasi. Sektor-sektor tersebut pada era MEA akan terimplementasi dalam bentuk pembebasan arus barang, jasa, investasi, dan tenaga kerja.
Sejauh ini, langkah-langkah yang telah dilakukan oleh Indonesia berdasarkan rencana strategis pemerintah untuk menghadapi MEA / AEC, antara lain :

1.       Penguatan Daya Saing Ekonomi

Pada 27 Mei 2011, Pemerintah meluncurkan Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI). MP3EI merupakan perwujudan transformasi ekonomi nasional dengan orientasi yang berbasis pada pertumbuhan ekonomi yang kuat, inklusif, berkualitas, dan berkelanjutan. Sejak MP3EI diluncurkan sampai akhir Desember 2011 telah dilaksanakan Groundbreaking sebanyak 94 proyek investasi sektor riil dan pembangunan infrastruktur.

2.      Program ACI (Aku Cinta Indonesia)

ACI (Aku Cinta Indonesia) merupakan salah satu gerakan ‘Nation Branding’ bagian dari pengembangan ekonomi kreatif yang termasuk dalam Inpres No.6 Tahun 2009 yang berisikan Program Ekonomi Kreatif bagi 27 Kementrian Negara dan Pemda. Gerakan ini sendiri masih berjalan sampai sekarang dalam bentuk kampanye nasional yang terus berjalan dalam berbagai produk dalam negeri seperti busana, aksesoris, entertainment, pariwisata dan lain sebagainya. (dalam Kemendag RI : 2009:17).

3.      Penguatan Sektor UMKM

Dalam rangka meningkatkan pertumbuhan UMKM di Indonesia, pihak Kadin mengadakan mengadakan beberapa program, antara lainnya adalah ‘Pameran Koperasi dan UKM Festival’ pada 5 Juni 2013 lalu yang diikuti oleh 463 KUKM. Selain itu, persiapan Indonesia dari sektor Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (KUKM) untuk menghadapi MEA 2015 adalah pembentukan Komite Nasional Persiapan MEA 2015. Adapun langkah-langkah antisipasi yang telah disusun Kementerian Koperasi dan UKM untuk membantu pelaku KUKM menyongsong era pasar bebas ASEAN itu, antara lain peningkatan wawasan pelaku KUKM terhadap MEA, peningkatan efisiensi produksi dan manajemen usaha, peningkatan daya serap pasar produk KUKM lokal, penciptaan iklim usaha yang kondusif.

4.      Perbaikan Infrastruktur

Dalam rangka mendukung peningkatan daya saing sektor riil, selama tahun 2010 telah berhasil dicapai peningkatan kapasitas dan kualitas infrastruktur seperti prasarana jalan, perkeretaapian, transportasi darat, transportasi laut, transportasi udara, komunikasi dan informatika, serta ketenagalistrikan :
·         Perbaikan Akses Jalan dan Transportasi
·         Perbaikan dan Pengembangan Jalur TIK
·         Perbaikan dan Pengembangan Bidang Energi Listrik.

5.      Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM)

Salah satu jalan untuk meningkatkan kualitas SDM adalah melalui jalur pendidikan. Selain itu, dalam rangka memberikan layanan pendidikan yang bermutu, pemerintah telah membangun sarana dan prasarana pendidikan secara memadai, termasuk rehabilitasi ruang kelas rusak berat. Data Kemdikbud tahun 2011 menunjukkan bahwa masih terdapat sekitar 173.344 ruang kelas jenjang SD dan SMP dalam kondisi rusak berat. (dalam Bappenas RI Buku I, 2011:36).

6.      Reformasi Kelembagaan dan Pemerintahan

Dalam rangka mendorong Percepatan Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi, telah ditetapkan strategi nasional pencegahan dan pemberantasan korupsi jangka panjang 2012-2025 dan menengah 2012-2014 sebagai acuan bagi seluruh pemangku kepentingan untuk pelaksanaan aksi setiap tahunnya. Upaya penindakan terhadap Tindak Pidana Korupsi (TPK) ditingkatkan melalui koordinasi dan supervisi yang dilakukan oleh KPK kepada Kejaksaan dan Kepolisian.

Nah itu persiapan-persiapan yang telah dilakukan pemerintah Indonesia untuk menghadapi MEA. Ya walaupun persiapannya belum maksimal dan belum terealisasi secara keseluruhan. Namun sudah banyak persiapan yang telah dilakukan. Semoga Indonesia mampu menghadapi MEA.
Sekarang kita lanjutkan dengan persiapan-persiapan kita sebagai individu dalam menghadapi MEA. Yang perlu kita siapkan itu hard skill dan soft skill. Dengan kata lain, Skill dan Attitude.
Ø  SKILL
a)     Leadership
Orang yang berbakat memimpin selalu dibutuhkan di mana saja. Karena orang-orang seperti ini punya kecenderungan mengatur dan sangat peduli akan kemajuan kelompoknya.

b)     Public Speaking
Bicara di depan orang banyak adalah keterampilan yang nggak dimiliki semua orang. Kita bisa melatihnya dengan sering menjadi juru bicara pada saat presentasi tugas kelompok di kelas. Di dunia kerja, orang-orang dengan keterampilan presentasi dan public speaking–lah yang sering jadi andalan.

c)      Bahasa Asing
Hari gini, bisa Bahasa Inggris, lisan dan tulisan udah bukan nilai plus. Sekarang, malah udah jadi kewajiban. Malah, di persaingan MEA 2015, bahasa kudu nambah. Selain Inggris, perlu juga kita kuasai bahasa Mandarin, Jerman, Perancis, dan Spanyol.

d)     Project Management
Bisa diartikan sebagai pengetahuan untuk merancang sebuah proyek. Yang dirancang adalah waktu, kekuatan dan kelemahan yang kita punya. Intinya, belajar bekerja secara profesional. Bagaimana kita bekerja dalam tim dan secara personal.

e)     Negosiasi dan Mediasi
Negosiasi dan mediasi itu bisa belajar dari organisasi yang kita ikuti di sekolah, seperti OSIS atau ekskul. Negosiasi dengan guru atau pihak sekolah tentang penyelenggaraan pensi, atau jadi mediasi pihak-pihak yang bertikai dalam tawuran pelajar, bisa menjadi ajang untuk belajar dua hal ini. Di dunia kuliah akan lebih banyak terpakai. Apalagi di dunia kerja.

f)       Networking
Mungkin kita biasa networking di sekolah ketika kita kenalan sama pelajar dari sekolah lain. Yup,networking sama dengan bergaul. Tapi nggak asal gaul, atau pengenjadi ngetop. Networking adalah membangun jaringan untuk membantu karir kita. Suka ngeband, ya bergaulah dengan musisi, atau orang dari label. Siapa tau dapat kesempatan ngisi album kompilasi.

Ø  ATTITUDE
a)     Rendah Hati
Kata orang, lulusan Indonesia kebanyakan bukan rendah hati, tapi rendah diri. Rendah diri artinya nggak pede. Tapi rendah hati itu nggak membanggakan diri atas prestasinya. Rendah hati lahir dari kesadaran bahwa “masih ada langit, di atas langit”. Kita masih terus harus belajar. Banyak orang hebat, di atas kita.

b)     Openness
Pikiran yang terbuka atau open minded sangat berguna ketika kita masuk ke dunia atau lingkungan baru. Menerima perbedaan pandangan, dan budaya adalah salah satu contohnya. Dalam persaingan kerja, sifat ini diperlukan untuk memahami masalah-masalah antar personal di kantor atau organisasi. Modal keramahtamahan orang Indonesia bisa jadi nilai plus, lho!

c)      Ingin Tahu dan Kritis
Akibat dari dua sifat ini adalah jadi sering bertanya. Bukan nanya-nanya nggak jelas, tapi bertanya untuk memperkaya pengetahuan. Rasa ingin tahu yang besar menandakan kita haus akan pengetahuan. Sementara rasa kritis diperlukan supaya kita nggak cepat puas, dan selalu ingin mencari jawaban yang lebih baik lagi.

d)     Profesionalisme
Kata ini banyak banget maknanya. Beberapa di antaranya tekun, kerja keras dan fokus. Ketiganya berjalan berbarengan. Tanpa tiga hal itu, ilmu tinggi yang kita punya akan sia-sia. Karena orang lain akan segera melihatnya dari hasil kerja kita. Biasanya, orang yang memiliki ketiga hal ini, bisa menghasilkan sesuatu yang berkualitas.

Indonesia dan sembilan negara anggota ASEAN lainnya telah menyepakati perjanjian Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) atau ASEAN Economic Community (AEC). Kesiapan antara job seeker dan job creator di tahun 2015 yang merupakan tahun dimana terlaksanakannya MEA (Masyarakat Ekonomi Asean) yang berarti adanya sistem perdagangan bebas antara Negara di ASEAN. Menurut artikel yang saya baca pada salah satu blog MEA akan membentuk ASEAN sebagai pasar dan basis produksi tunggal yang membuat ASEAN lebih dinamis dan kompetitif dengan mekanisme dan langkah-langkah untuk memperkuat pelaksanaan baru yang ada inisiatif ekonomi; mempercepat integrasi regional di sektor - sektor prioritas; memfasilitasi pergerakan bisnis, tenaga kerja terampil dan bakat; serta memperkuatkelembagaan mekanisme ASEAN. sebagai lulusan dalam negeri kita jangan mau kalah bersaing dengan para sarjana yang dari luar negeri. Begitu kita lulus kita hanya mempunya dua pilihan untuk meraih kesuksesan nanti yaitu dengan membuka usaha (Job creator) atau menjadi pekerja (Job Seeker). Kedua pilihan tersebut merupakan kesiapan diri kita bagaimana mempersiapkan diri ketika pelaksanaan MEA dibuka.
Dalam memasuki masyarakat ekonomi ASEAN 2015 ini memang bukan hal yang mudah. Oleh karena itu dengan menggunakan modal yang cukup ilmu saja tidak cukup, tetapi dibutuhkan mental yang kuat dalam menghadapi persaingan ini. Dan untuk diri saya sendiri mental yang kuat ini akan saya persiapkan dengan sangat matang agar saya lebih siap dan dapat bersaing bersama-sama  di masyarakat ekonomi ASEAN 2015 ini.
Berdasarkan artikel tersebut diatas maka saya sebagai mahasiswa tingkat akhir harus mempersiapkan diri sebagai job creator tetapi harus mencoba juga sebagai job seeker sehingga saya bisa mengerti tentang apa saja yang harus saya butuhkan sebagai job creator nantinya. Menurut karakteristik dari MEA pada poin 3 yang menyebutkan bahwa wilayah pembangunan ekonomi merata yang berarti persaingan sebagai job seeker pun tidak hanya berasal dari dalam negeri saja melainkan juga dari luar negeri, yang memungkinkan kesempatan mendapat pekerjaan pun kecil kemungkinannya apabila kita tidak memiliki kemampuan yang mumpuni dalam hal - hal kecil seperti pengoperasian komputer maupun penguasaan beberapa bahasa asing.
Jika kita menjadi pengusaha yang sukses bukankah kita akan bangga dapat membuka banyak lapangan pekerjaan untuk para pencari kerja dalam negeri. Seberat apapun persaingan MEA nanti teruslah berusaha dan semangat. Menjadi apa kita selanjutnya Job creator Atau Job Seeker hanya diri kita yang tau jalan menuju kesuksesan tersebut hanya saja bagaimana anda  membawa kesiapan diri anda dapat bersaing di dunia kerja.
Oleh karena itu saya akan mempersiapkan diri sebaik mungkin dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN dan belajar beberapa bahasa asing sehingga memungkinkan saya agar bisa bersaing dengan orang - orang dari negara lain yang mencari pekerjaan di Indonesia. Apabila sudah merasa cukup dengan kemampuan saya sebagai job seeker saya akan belajar sebagai job creator dari ilmu - ilmu yang telah saya dapat setelah bekerja dengan sebuah perusahaan.
Dengan menjadi job creator maka saya harus siap dengan resiko - resiko yang akan terjadi nantinya tetapi dengan masyarakat ekonomi ASEAN mungkin sedikit resiko yang didapat sebagai job creator karena sebagai job seeker pun harus mempunyai kemampuan dalam bersaing dengan Masyarakat Ekonomi ASEAN. Tetapi dengan adanya perdagangan bebas dalam MEA maka sebagai job creator juga harus mawas diri dengan para pesaing yang memilik usaha yang sama dari negara bagian ASEAN.
Untuk itu apabila saya ingin menjadi job creator maka saya harus memiliki ide - ide yang unik, yang jarang ditemui, yang memiliki ciri khas dari perusahaan saya nantinya, dan melibatkan masyarakat ekonomi ASEAN tetapi dengan kualitas yang bagus dan harga yang terjangkau sehingga konsumen pun ingin melihat bahkan membeli produk dari usaha yang akan saya tekuni nantinya. Jadi menurut saya antara job seeker dan job creator itu memiliki kelebihan dan kekurangan masing - masing tergantung pemikiran individunya saja. Tetapi menurut saya lebih baik apabila menjadi job creator karena dapat memberikan pekerjaan kepada orang yang membutuhkan pekerjaan.