SISTEM EKONOMI INDONESIA
Pengertian
Sistem
Sistem berasal dari
kata “systēma” (dalam Bahasa Yunani) yang mengandung arti “keseluruhan dari
bermacam-macam bagian “. Pengertian sistem menurut beberapa ahli :
1. L. James Havery
Sistem adalah
prosedur logis dan rasional untuk merancang suatu rangkaian komponen yang
berhubungan satu dengan yang lainnya dengan maksud untuk berfungsi sebagai
suatu kesatuan dalam usaha mencapai suatu tujuan yang telah ditentukan.
2. C.W. Churchman
Sistem adalah
seperangkat bagian-bagian yang dikoordinasikan untuk melaksanakan seperangkat
tujuan.
Jadi Sistem ekonomi adalah suatu aturan dan tata cara untuk mengatur perilaku
masyarakat dalam melakukan kegiatan ekonomi untuk menraih suatu tujuan. Sistem
perekonomian di setiap negara dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain
ideologi bangsa, sifat dan jati diri bangsa, dan struktur ekonomi.
Perkembangan
Ø 1950-1959 : Sistem
ekonomi liberal (masa demokrasi)
Ø 1959-1966 : Sistem
ekonomu etatisme (masa demokrasi terpimpin)
Ø 1966-1998 : Sistem
ekonomi pancasila (demokrasi ekonomi)
Ø 1998-sekarang : sistem
ekoonomi pancasila (demokrasi ekonomi) yang dalam prakteknya cenderung liberal
Sistem
Ekonomi di Indonesia
Setiap negara menganut sistem ekonomi yang berbeda-beda terutama
Indonesia dan Amerika serikat , dua negara ini pun menganut sistem ekonomi yang
berbeda. Awalnya Indonesia menganut sistem ekonomi liberal, yang mana seluruh
kegiatan ekonomi diserahkan kepada masyarakat. Akan tetapi karena ada pengaruh
komunisme yang disebarkan oleh Partai Komunis Indonesia, maka sistem ekonomi di
Indonesia berubah dari sistem ekonomi liberal menjadi sistem ekonomi sosialis.
Pada masa Orde Baru, sistem ekonomi yang dianut oleh bangsa
Indonesia diubah kembali menjadi sistem demokrasi ekonomi. Namun sistem ekonomi
ini hanya bertahan hingga masa Reformasi. Setelah masa Reformasi, pemerintah
melaksanakan sistem ekonomi yang berlandaskan ekonomi kerakyatan. Sistem inilah
yang masih berlaku di Indonesia.
Berikut adalah ciri-ciri dari Sistem
Ekonomi yang ada:
1.
Sistem
Ekonomi Tradisional
Sistem ini
memiliki tradisi aktivitas ekonomi yang dilakukan
secara turun-temurun. Dan masyarakatnya tetap menjaga nilai budaya setempat,
sehingga kegiatan perekonomiannya masih bergotong-royong dan kekeluargaan.
Ciri-Ciri :
- Pembagian
struktur kerja belum ada
- Masih
menggunakan tukar-menukar barang/barter
- Sifat
kekeluargaan tergolong tinggi
- Proses
produksinya tergantung pada alam,misalnya bertani, berladang, berkebun dll
- Alat untuk
memproduksi sangat sederhana.
2.
Sistem
Ekonomi Sosialis/Terpusat
Sistem ekonomi
terpusat yang disebut
juga sistem ekonomi sosialis adalah suatu sistem ekonomi yang seluruh sumber
daya dan pengolahannya direncanakan dan dikendalikan oleh pemerintah.
Ciri-Ciri :
- Negara
menguasai semua alat produksi
- Produksi
dilakukan untuk kebutuhan masyarakat
- Kegiatan
ekonomi direncanakan oleh negara dan diatur pemerintah secara terpusat
- Hak
milik individu tidak diakui
- Pemerintah
mengatur kegiatan produksi, distribusi, dan konsumsi
3.
Sistem
Ekonomi Bebas/Liberal
Sistem ekonomi
liberal yaitu sistem
ekonomi di mana pengelolaan ekonomi diatur oleh kekuatan pasar (permintaan dan
penawaran). Sistem ekonomi ini menghendaki adanya kebebasan individu dalam
melakukan kegiatan ekonomi. Artinya, setiap individu diakui keberadaanya dan
mereka bebas bersaing.
Ciri-Ciri:
- Harga barang
ditentukan oleh pasar
- Timbulnya
persaingan bebas
- Adanya
pengakuan terhadap hak individu
- Setiap individu
bebas mengejar keuntungan
- Modal memegang peranan
sangat penting
- Pembagian
struktur kerja belum ada
- Masih
menggunakan tukar-menukar barang/barter
- Sifat
kekeluargaan tergolong tinggi
- Proses
produksinya tergantung pada alam,misalnya bertani, berladang, berkebun dll
- Alat untuk
memproduksi sangat sederhana.
- Negara
menguasai semua alat produksi
- Produksi
dilakukan untuk kebutuhan masyarakat
- Kegiatan
ekonomi direncanakan oleh negara dan diatur pemerintah secara terpusat
- Hak
milik individu tidak diakui
- Pemerintah
mengatur kegiatan produksi, distribusi, dan konsumsi
- Harga barang
ditentukan oleh pasar
- Timbulnya
persaingan bebas
- Adanya
pengakuan terhadap hak individu
- Setiap individu
bebas mengejar keuntungan
- Modal memegang peranan
sangat penting