Rabu, 11 November 2015

TULISAN_2SS_PENGANTARBISNIS

IKLAN YANG BAIK UNTUK BERKOMUNIKASI DAN INFORMATIF


          Setelah kita membahas komunikasi yang baik, sekarang kita bahas iklan yang baik untuk berkomunikasi dan informatif. Menurut Kotler (2002:658), periklanan didefinisikan sebagai bentuk penyajian dan promosi ide, barang atau jasa secara nonpersonal oleh suatu sponsor tertentu yang memerlukan pembayaran. Menurut Rhenald Kasali (1992:21), secara sedrhana iklan didefinisikan sebagai pesan yang menawarkan suatu produk yang ditujukan oleh suatu masyarakat lewat suatu media. Namun demikian, untuk membedakannya dengan pengumuman biasa, iklan lebih diarahkan untuk membujuk orang supaya membeli.

Menurut PPPI dalam situsnya, terdapat definisi bahwa periklanan sebagai segala bentuk pesan tentang suatu produk yang disampaikan melalui suatu, dibiayai oleh pemrakarsa yang dikenal, serta ditujukan untuk kepada sebagian atau seluruh masyarakat.

Secara umum, iklan merupakan suatu bentuk komunikasi nonpersonal yang menyampaikan informasi berbayar sesuai keinginan dari institusi/sponsor tertentu melalui media massa yang bertujuan memengaruhi/mempersuasi khalayak agar membeli suatu produk atau jasa. Iklan-iklan yang menarik tentu sangat diharapkan oleh audiens. Beberapa iklan sengaja dirancang secara menghibur agar audiens tak mudah merasa bosan. Misalnya, dengan menghadirkan iklan-iklan lucu menghibur yang dapat merangsang ketertarikan audiens. Iklan-iklan lucu dan menarik sering dicari orang yang sedang mencari hiburan. Tapi iklan yang menghibur saja tak cukup, iklan juga harus dapat mengarahkan orang pada pembelian produk.

Memang, kita melihat iklan bertebaran di mana-mana, menjejali media cetak ataupun elektronik tanpa henti-hentinya. Kita nyaris tak bisa menolak kehadiran iklan, walaupun sebagian besar orang berusaha menghindarinya. Namun, dari sekian banyak iklan yang beredar itu tak semuanya menarik dan perlu untuk diperhatikan. Apakah iklan itu perlu diperhatikan atau tidak, tentu kembali pada kebutuhan masing-masing individu.

Melakukan kegiatan periklanan membutuhkan biaya yang tak sedikit. Untuk itu, iklan harus dapat mencapai tujuan-tujuannya, salah satunya yaitu mengajak atau mengarahkan orang untuk melakukan tindakan tertentu. Misalnya, iklan komersial yang membujuk orang untuk membeli produk atau jasa yang ditawarkan. Pada iklan yang bersifat sosial seperti iklan layanan masyarakat, perubahan perilaku orang menjadi tujuan utamanya.
Iklan yang baik untuk berkomunikasi adalah iklan yang tidak mengandung unsur-unsur negative, seperti pornografi, sex, pelecehan, dan pencemaran nama baik. Ciri ciri iklan yang baik harus memiliki kriteria di bawah ini :
1.     Mempunyai sasaran yang jelas, dengan menentukan target konsumen ada target utama dan target kedua, ini juga untuk menentukan media pasang iklan dan penetapan target konsumen tergantung pada kualitas, harga, distribusi ( jangkauan pemasaran ).
2.     Mempunyai fokus atas hal yang ingin di komunikasikan dari produk dan jasa yang di iklankan.
3.     Mempunyai daya tarik tertentu hingga konsumen yang di sasarnya bisa berhenti untuk memperhatikan isi iklan, selain kata kata menarik, daya tarik iklan muncul dari desain layout yang menarik.
4.     Sajikan iklan dengan menarik karena suatu iklan dengan isi pesan bagus jika tidak di sajikan bagus tak akan menarik.
5.     Komunikasi iklan memiliki empat unsur utama yaitu :
o   Pengirim iklan adalah produsen atau dalam bisnis periklanan di wakili biro iklan  .
o   Isi iklan dalam iklan ada headline kalimat singkat tidak lebih dari 10 kata dan di  harapkan    konsumen langsung dapat banyak informasi mengenai produk dan jasa body copy adalah informasi tambahan bila konsumen tertarik.
o   Media komunikasi tempat iklan di sajikan baik di media cetak, media elektronik atau media lainnya antara lain media internet yang penetrasinya di indonesia masih kurang, billboard dll.
o   Penerima iklan konsumen yang di sasar produk barang atau jasa kita.
6.     Pilihlah slogan dengan kata kata padat dan berisi yang merupakan gambaran terhadap headline di mana konsumen dapat membaca lebih detail.
Iklan yang informatif adalah iklan memiliki maksud dan tujuan tersendiri seperti memberikan informasi yang penting bagi audience secara singkat, padat dan jelas. Ciri-ciri iklan yang informatif sebagai berikut:
1. Bertujuan untuk membentuk atau menciptakan kesadaran/pengenalan dan pengetahuan tentang produk / fitur-fitur baru dari produk yang sudah ada. 
2.     Menginformasikan perubahan harga dan kemasan produk.
3.     Menjelaskan cara kerja produk.
4.     Mengurangi ketakutan konsumen.
5.     Mengoreksi produk.

          Contohnya adalah iklan “ Pasta Gigi Pepsodent “. Iklan ini sangat baik karena, tidak mengandung unsur-unsur negative. Dikarenakan iklan ini mengambil cerita di dalam sebuah keluarga dan diperankan seolah-olah keluarga. Dan ceritanya pun tidak melakukan pencemaran anama baik serta membandingkan/ menyinggung pihak lain. Sasarannya pun jelas yaitu anak-anak.

Iklan ini juga baik untuk berkomunikasi karena, mengandung makna yang jelas yaitu agar kita selalu menjaga kesehatan gigi. Dengan cara rajin sikat gigi 2 kali sehari. Yaitu saat bangun tidur dan saat mau tidur malam. Cara ini efektif untuk mencegah gigi berlubang, merawat gusi, dan mencegah bau mulut. Iklan ini sangat informatif karena, menyampaikan maksud dengan jelas seperti cara sikat gigi yang baik, waktu sikat gigi yang baik, serta cara merawat gigi dengan baik. Selain itu di iklan ini di jelaskan apa saja zat yang terkandung di dalamnya, cara kerjanya, dan cara pemakaiannya.

Jadi iklan yang baik untuk berkomunikasi dan informatife adalah iklan yang fokus pada sasaran dan tujuannya, makna dari iklan tersebut tersampaikan pada audience, dalam kata lain ambigu dan tujuan dari iklan ini pun tersampaikan secara jelas.

Tulisan_2SS_PengantarBisnis

Selasa, 10 November 2015

TUGAS_2SS_PENGANTARBISNIS

MEMBANGUN KOMUNIKASI YANG BAIK DALAM BERBAGAI KONDISI

A.   Pengertian Komunikasi

Secara etimologis komunikasi berasal dari bahasa Latin yaitu Cum, sebuah kata depan yang artinya dengan/ bersama dengan, dan kata Units, sebuah kata bilangan yang berarti satu. Dua kata tersebut membentuk kata Benda Communio, yang dalam bahasa Inggris disebut dengan communion, yang berarti kebersamaan, persatuan, persekutuan gabungan, pergaulan/ hubungan. Karena untuk bercommunio diperlukan adanya usaha dan kerja, maka kata itu dibuat kata kerja Communicate yang berarti membagi sesuatu dengan seseorang, tukar menukar, membicarakan sesuatu dengan orang, memberitahukan sesuatu kepada seseorang, bercakap-cakap, bertukar pikiran, berhubungan, berteman. Jadi, komunikasi berarti pemberitahuan pembicaraan, percakapan, pertukaran pikiran atau hubungan.

Komunikasi merupakan proses penyampaian gagasan seseorang kepada orang lain. Komunikasi juga sebagai penggerak untuk menggambarkan suatu aktivitas yang dilakukan oleh manusia. Komunikasi juga dapat menciptakan suatu tempat menyimpan ide bersama, memperkuat perasaan kebersamaan dengan tukar menukar berita dan mengubah pemikiran menjadi tindakan, yang menggambarkan setiap emosi dan kebutuhan mulai dari usaha mempertahankan hidup yang paling sederhana sampai dengan usaha manusia yang sangat ilmiah.

Selain itu juga dalam kehidupan sehari-hari, komunikasi yang baik sangat penting untuk berinteraksi antar individu maupun antar masyarakat agar terjadi keserasian dan dapat mencegah konflik. Di sisi lain, komunikasi juga dibutuhkan oleh setiap Negara untuk saling berhubungan dengan Negara lain (hubungan bilateral).


B.    Lima Unsur Penting Dalam Komunikasi

1.     Pengirim pesan (sender)
2.     Pesan yang dikirimkan (message)
3.     Bagaimana pesan tersebut dikirimkan (delivery channel atau media)
4.     Penerima pesan (receiver)
5.     Umpan balik (feedback)


C.   Syarat-Syarat Berkomunikasi Secara Efektif

1.     Ketahui mitra bicara (Audience)
Kita harus sangat sadar dengan siapa kita bicara, apakah dengan orang tua, anak-anak, laki-laki atau perempuan, status sosialnya seperti apa pangkat, jabatan dan semacamnya petani, pengusaha, guru, kyai, dan lain-lain. Dengan mengetahui audience kita, kita harus cerdik dalam memilih kata-kata yang digunakan dalam menyampaikan informasi atau buah fikiran kita. Artinya, bahasa yang dipakai harus sesuai dengan bahasa yang mudah dipahami oleh audience kita.

2.     Ketahui tujuan
Tujuan kita berkomunikasi akan sangat menentukan cara kita menyampaikan informasi, tentu komunikasi kita bersifat pengumuman. Tetapi bila kita bermaksud membeli atau menjual barang komunikasi kita akan bersifat negosiasi. Lain pula cara kita berkomunikasi apabila tujuan kita untuk menghibur, membujuk, atau sekedar basa-basi.

3.     Perhatikan Konteks
Konteks disini bisa berarti keadaan atau lingkungan pada saat berkomunikasi. Pada saat berkomunikasi, konteks sangat berperan dalam memperjelas informasi yang disampaikan. Formalitas dalam konteks tertentu juga dapat mempengaruhi cara berkomunikasi seseorang. Gaya komunikasi atasan dan bawahan di lingkungan dunia kerja, bahkan komunikasi antar sesama atasan maupun sesama bawahan pasti berbeda. Apabila orang-orang ini bertemu diluar kantor gaya komunikasi diantara mereka akan sangat lain dengan gaya pada saat mereka berada di kantor. Mengirim bunga kepada orang yang berulang tahun atau kepada orang yang kita kasihi, akan berbeda maknanya bila disampaikan kepada orang yang sedang berduka. Bahkan jenis bunga yang disampaikanpun membawa pesan atau kesan tersendiri.

4.     Pelajari Kultur
Kultur atau budaya, habit atau kebiasaan orang atau masyarakat juga perlu diperhatikan dalam berkomunikasi.

5.     Pahami Bahasa
Bahasa menunjukkan bangsa artinya bahasa dapat menjadi identitas suatu bangsa. Dengan memahami bahasa orang lain berarti berusaha menghargai orang lain. Tetapi memahami bahasa di sini tidak berarti harus memahami semua bahasa yang dipakai oleh mitra bicara kita. Yang lebih penting adalah memahami gaya orang lain berbahasa. Untuk memperjelas pesan yang hendak disampaikan dalam berkomunikasi, gunakanlah kalimat-kalimat sederhana yang mudah dipahami. Kalimat panjang dan kompleks seringkali mengaburkan makna. Kepiawaian dalam menggunakan kalimat-kalimat yang sederhana dan tepat dalam berbahasa akan sangat mempengaruhi efektifitas komunikasi kita.

D.   Karakter yang Harus Dimiliki oleh Komunikator

1.     Kredibilitas
è Ialah kewibawaan seorang komunikator di hadapan komunikan.

2.     Daya tarik
è Hal ini berkenaan dengan keadaan yang menunjukkan penerima melihat komunikator sebagai seorang yang disenangi dalam bentuk peranan yang memuaskan.

3.      Kekuasaan
è Artinya seorang komunikator yang memiliki kekuasaan relatif lebih mudah mempengaruhi bawahannya. Ada rasa sungkan di kalangan bawahan terhadap komunikator yang memiliki wewenang atau kekuasaan.

4.     Kemampuan intelektual
è Ialah tingkat kecakapan, kecerdasan, dan keahlian seorang komunikator.

5.     Integritas atau keterpaduan
è Sikap dan perilaku dalam aktivitas perkantoran sehari-hari. Komunikator yang memiliki keterpaduan, kesesuaian antara ucapan dan tindakannya akan lebih disegani oleh komunikan.

6.     Kepercayaan
è kalau komunikator dipercaya oleh komunikan maka akan lebih mudah menyampaikan pesan dan mempengaruhi sikap orang lain.

7.     Kepekaan sosial
è Yaitu suatu kemampuan komunikator untuk memahami situasi di lingkungan perkantoran.

8.     Kematangan tingkat emosional
è Ialah kemampuan komunikator untuk mengendalikan emosinya, sehingga tetap dapat melaksanakan komunikasi dalam suasana yang menyenangkan di kedua belah pihak.

9.     Berorientasi kepada kondisi psikologis komunikan
è Artinya seorang komunikator perlu memahami kondisi psikologis orang yang diajak bicara.

10. Memiliki lingkup pandangan (frame of reference) dan lingkup pengalaman (field of experience) tentang diri komunikan
è Misalnya bagaimana watak atau kebiasaan, bagaimana tingkat pendidikannya, apa makanan kesukaannya, kapan ulang tahunnya, dan sebagainya. Pengetahuan dan pengalaman tentang hal-hal tersebut dapat dijadikan sebagai acuan untuk berkomunikasi secara bijak.


E.    Faktor Penghambat Komunikasi

1.      Masalah dalam mengembangkan pesan yaitu:
o   Keraguan isi pesan
o   Asing dengan situasi yang ada
o   Pertentangan emosi
o   Sulit mengekspresikan ide/gagasan

2.      Masalah dalam menyampaikan pesan
o   Masalah dalam menyampaikan pesan yang paling jelas terkait dengan sarana fisik untuk berkomunikasi.

3.       Masalah dalam menerima pesan yaitu:
o   Adanya persaingan antara penglihatan dan suara
o   Kursi yang tidak nyaman
o   Lampu kurang terang
o   Kondisi lain yang mengganggu konsentrasi audiens.

4.      Masalah dalam menafsirkan pesan
o   Perbedaan latar belakang, perbendaharaan bahasa, dan pernyataan emosional dapat menimbulkan munculnya kesalahpahaman antara pemberi dan penerima pesan.

F.    Kondisi Komunikasi

1.     Berkomunikasi dengan Teman/ seumuran/ lebih muda

Berkomunikasi dengan teman sebaya/ seumuran akan menggunakan bahasa yang informal (tidak baku), bahasa pergaulan, atau bahasa campuran. Situasi ini lebih santai dibanding berbicara dengan orang yang lebih tua/ atasan kita. Biasanya kita lebih terbuka dengan teman. Kita juga akan merasa berkomunikasi dengan diri sendiri, karena menganggap mereka sebagai jiwa kita. Namun kadang kita merasa sungkan berbicara dengan teman yang tidak dekat dengan kita. Ada cara yg efektif buat membangun suasana agar kita dapat lebih terbiasa dan terbuka, yaitu dengan berteman dengannya, saling bertukar pikiran, bermain bersama. Itu cara paling efektif membangun suasana diantara teman-teman kita.

2.     Berkomunikasi dengan Orang Tua/ Orang yang Lebih Dewasa/ Atasan Bisnis

Berkomunikasi dengan Orang Tua/ yang lebih dewasa akan menggunakan bahasa yang formal (baku dan sopan). Situasi ini lebih formal dibanding dengan teman sebaya. Biasanya kita susah/ malu/ segan berbicara dengan orang yang lebih tua dari kita. Kita pun malu untuk membuka pembicaraan, karena merasa tidak pantas dan rendah. Kita pun berbicara hanya sekedar keperluan penting saja. kadang kita ingin cerita atau curhat kepada orang tua atau orang yang lebih dewasa dari kita, namun kita sungkan. Cara yang paling efektif adalah mulailah berbicara untuk hal-hal sepele, seperti menanyakan kabar, situasi dan lainnya. Setelah itu kita akan merasa nyaman dan dengan sendirinya akan berbicara ke topik yang lebih pribadi dan serius.