PERLUNYA MEMBANGUN KARAKTER MAHASISWA
Sekarang hampir di setiap universitas ada mata kuliah
pendidikan karakter. Pendidikan karakter suatu hal
yang saat ini ditekankan dalam pendidikan di Indonesia. Sekarang diperkuat dengan keputusan Direktur Jenderal Pendidikan
Tinggi Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia No. 43/DIKTI/Kep/2006
tentang rambu-rambu pelaksanaan kelompok mata kuliah pengembangan kepribadian
di Perguruan Tinggi Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi. Dimana di dalamnya tertera
“Bahwa Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun
tentang standar Nasional Pendidikan menetapkan kurikulum tingkat satuan
Pendidikan Tingkat Tinggi wajib memuat mata kuliah pendidikan agama, pendidikan
kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, dan Bahasa Inggris. Di kurikulum tingkat
satuan pendidikan tinggi program Diploma dan Sarjana wajib memuat mata kuliah
yang bermuatan kepribadian, kebudayaan, serta mata kuliah Statistika, dan/atau
Matematika.
Mahasiswa
adalah duta para orang tua, yang diutus oleh orang tuanya untuk menjalankan
misi pribadi dan keluarga. Karenanya, mahasiswa haruslah pribadi-pribadi yang
taat dalam menjalankan ibadah formalnya serta mampu mewujudkan hakikat ibadah
yang dijalaninya tersebut dalam kehidupannya sehari-hari.
Kedudukan mahasiswa dalam bermasyarakat sebagai
intelektual yang terdidik dan sebagai penyambung lidah rakyat. Sesuai kutipan dari Ir. Soekarno yang berkata ”Berikan aku
sepuluh pemuda maka akan aku guncangkan dunia” Pernyataan ini memiliki arti
bahwa pemuda terlebih seorang mahasiswa yang terdidik, terlatih baik secara
emosi dan intelektual memiliki kelebihan yang akan menjadi agen perubahan.
Sedangkan mahasiswa sebagai pengabdi masyarakat
adalah satu gerakan proses perubahan
baik dalam karakter, budaya sampai pola pikir. Untuk itulah mahasiswa
dibentuk melalui pendidikan dengan berbagai mata kuliah yang berhubungan dengan
pembentukan karakter. Oleh karena itu dengan segala potensi dan fasilitas yang
ada mahasiswa harus menjadi tonggak pengabdian dengan intelegensi, kreatifitas,
dan kepemimpinan yang tinggi. Mahasiswa dalam perspektif.
Peran dan posisi mahasiswa dalam perspektif kehidupan
berbangsa dan bernegara, merupakan diskursus yang menarik sepanjang dinamika
kehidupan mahasiswa. Mahasiswa adalah bagian yang tidak dapat dipisahkan dari
rakyat. Coba tanyakan apa kita sebagai mahasiswa telah mengambil peran dalam
lingkungan berbangsa dan bernegara?
Dengan demikian pentingnya mahasiswa sebagai harapan
bangsa yang berkarakter dan berbudaya mampu menjadi tonggak terciptanya
cita-cita bangsa, Tak mudah mendifinisikan karakter yang ideal apalagi dengan
segudang persoalan yang patologi. Dengan
pendekatan inilah karakter mahasiswa satu persatu dapat didefinisikan
sebagai berikut :
2. Mahasiswa sebagai
wadah memiliki karakteristik.
3. Mahasiswa
sebagai anak bangsa.
4. Mahasiswa sebagai
bagian dari masyarakat.
Dengan
demikian karakter pertama yang harus dimiliki mahasiswa adalah karakter seorang
pembelajar, yang haus akan ilmu pengetahuan dan kebenaran, intelektual yang
senantiasa berpikir kritis dalam memecahkan masalah dan fenomena sosial maupun
alam yang terjadi, yang tunduk patuh pada etika akademik dan ilmu pengetahuan,
yang sadar akan kebebasan akademik dan kebebasan mimbar akademiknya secara
beradab dan bertanggungjawab, serta sadar akan tanggung jawab moralnya untuk
mendayagunakan ilmu pengetahuan bagi sebesar-besarnya kebaikan dan
kesejahteraan masyarakat. Karakteristik inilah yang harusnya menjadi pembeda
dengan mahasiswa perguruan tinggi lain.
Masalah yang ditimbulkan
akibat dari gagalnya pendidikan karakter ini sangatlah akut. Seperti halnya
dengan moral para mahasiswa, yang semakin luntur terhadap lingkungan sekitar. Sebagai aspek kepribadian, karakter merupakan cerminan
dari kepribadian secara utuh dari seseorang: mentalitas, sikap dan perilaku.
Pendidikan karakter semacam ini lebih tepat sebagai pendidikan budi pekerti.
Pembelajaran tentang tata-krama, sopan santun, dan adat-istiadat, menjadikan
pendidikan karakter semacam ini lebih menekankan kepada perilaku-perilaku
aktual tentang bagaimana seseorang dapat disebut berkepribadian baik atau tidak
baik berdasarkan norma-norma yang bersifat kontekstual dan kultural.
Beberapa cara
yang dapat dilakukan untuk membangun karakter seseorang, yaitu:
1. Harus mempelajari ajaran agama
Dengan
belajar agama seseorang dapat memahami apa saja yang boleh dan tidak dilakukan
dalam keseharian. Begitu juga dengan mendekatkan diri pada Tuhan, seseorang
dapat mencapai suatu kesuksesan.
2. Membaca buku dan mendengarkan audio mengenai pengembangan karakter
Dengan hal
ini, seseorang dapat lebih mudah memahami dan mengerti cara membangun karakter.
Karena lebih mudah diserap oleh mahasiswa, dan lebih menarik. Dan dengan
membaca buku atau mendengarkan audio seseorang akan mendapatkan motivasi dan
dorongan untuk lebih sukses.
3. Ikut bergabung dalam kelompok atau komunitas
Dengan
bergabung seseorang dapat memahami karakter dari setiap anggota. Sehingga dapat
saling bertukar pikiran untuk membantu membangun karakternya sendiri. Seseorang
juga bisa mendapatkan dukungan dan motivasi dari anggota kelompok atau
komunitas tersebut.
4.
Mengikuti berbagai seminar mengenai pengembangan karakter
Dengan
mengikutinya seseorang akan lebih memahami karakter dirinya. Karena akan
bertemu dan mendengarkan dengan beberapa pembicara yang akan memotivasi untuk
menjadi karakter yang baik.
Tulisan_1SS_PengantarBisnis
Tulisan_1SS_PengantarBisnis